Minggu, 05 Mei 2013

Puisi: Malam

Malam ini...
Hanya angin malam yang memeluk raga dengan hati rapuh
Hanya angin malam yang memahami rusaknya jiwa
Hanya angin malam yang menjadi pendingin relung yang terbakar

Sungai buatan tetap mengalir di paras ini
Aliran kecil tapi deras
Saat paras tak mampu lagi membendung
Ada goresan hati setia menggantikan

Layaknya surya yang setia menyinari bumi
Layaknya bulan dan bintang yang setia menghiasi malam
Layaknya seseorang yang setia menghujani cinta

Padamu malam....
Aku menyandarkan kepalaku
Ku buang semua penat dalam gelapmu
Walau tak tau kapan hati ini pulih
Engkau pasti selalu menemaniku

Terimakasih malam...

Belajar dari Pelajaran: Makna BELAJAR

Kita belajar belajar saat balita. Kita belajar berbicara juga pada saat balita. Kita belajar naik sepeda saat anak-anak. Kita belajar mengendarai mobil pada saat dewasa. Kita mengenal keluarga sejak dari kecil. Kita mengenal teman pada saat anak-anak. Begitu juga kita mengenal cinta saat umur kita mencukupi.
Waktu. Masing-masing ada waktunya. Kapan harus belajar berjalan, berbicara, lalu
mengenal keluarga, teman, sampai mengenal cinta. Masing-masing juga punya kisah indah dan cara unik sendiri. Setiap orang berbeda-beda kisah dan caranya.
Saat telah dewasa, kita pasti lebih sering menanti datangnya sebuah kepastian akan sesuatu. Kapan sesuatu itu datang, dimana sesuatu itu bisa ditemukan, bagaimana sesuatu itu hadir, dan seperti apa akhir kisahnya. Pasti semua orang juga pernah merasakan kecewa karena kehilangan atau tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
Sekarang, lihatlah kembali paragraf pertama. Lihatlah Allah telah mendesain semuanya agar semuanya bisa terjadi dengan indah sesuai waktunya. Bagaimanapun dan kapanpun caranya Allah telah menjadikanmu berjalan, berbicara, dan lain sebagainya. Dia yang Maha Tahu akan jadi menjadi seperti apa dirimu esok. So, berpasrahlah saja kalau hidupmu tak seindah yang kau inginkan. Karena Dia tau kapan, dimana, dan bagaimana mimpi-mimpimu akan terwujud. Dia Maha Tahu guys. Serahkan akhir kisahmu padaNya. Kata salah seorang ustadz, Allah ada dalam prasangka hambaNya. So, bagaimana bisa akhir kisahmu berakhir bahagia jika kau sendiri sudah berpikir yang bukan-bukan. Mulai hari ini guys, ayo kita indahkan pikiran dan hati kita dengan hal-hal yang baik-baik. Maka kita akan melihat akhir kisah yang indah suatu saat nanti.
SEMUA INDAH PADA WAKTUNYA. KAPAN? HANYA DIA YANG TAHU.
MANUSIA HANYA BISA BERUSAHA, HASILNYA SERAHKAN ALLAH SWT.
Sekarang Katakan, Berikan Yang Terbaik Untuk Kami ya Allah... :'-)